MEKANISME REAKSI BERSAING SN1 DAN E1


Mengulas dari materi sebelumnya, SN1 dan SN2 merupakan reaksi substitusi sedangkan E1 dan E2 merupakan reaksi eliminasi.
            Pada kesempatan kali ini, kita akan coba memahami apa itu reaksi bersaing atau dalam arti lain bagaimana bisa dikatakan SN1 dan E1 merupakan reaksi persaiangan.



Gambar diatas merupakan rumus atau alur dari mekanisme reaksi bersaing antara SN1 dan E1, dimana saat nukleofilnya bersifat basa lemah maka besar peluang terjadinya reaksi SN1, untuk E1 apabila basa kuat amaupun basa lemah di larutkan dengan pelarut yang polar besar peluang terbentuk mekanisme E1. Untuk basa lemah bisa kita contohkan seperti air atau alkohol. Ion hidroksida  dan amida merupakan contoh untuk pelarut polar.

Permasalahan :

1.      Kenapa dikatakan bahwa mekanisme SN1 dan E1 merupakan mekanisme bersaing ?
2.      Apa syarat terbentuknya mekanisme SN1 dan E1 ?
3.      Apa saja yang dapat mempengaruhi mekanisme bersaing SN1 dan E1 ?

Komentar

  1. Haii Ruslan, saya Sulviana Putri dengan NIM A1C117074 akan mencoba menjawab permasalahan anda yang pertama. Reaksi ini disebut dengan reaksi bersaing dikarenakan reaksi E1 dan SN1 ini memiliki kemiripan, yang mana dalam reaksinya sama-sama menggunakan perantara karbokation dan juga ia berlangsung dalam kondisi yang hampir sama pula. Dengan hal tersebutlah, mengapa reaksi ini dikatakan reaksi bersaing. Semoga membantu yaa :)

    BalasHapus
  2. Saya neng early oktavia
    Nim A1C117044
    Akan coba menjawab permasalahan no 3

    Menurut saya yang dapat memengaruhi mekanisme reaksi ini yaitu nukleofil (basa), karena kuat lemahnya nukleofil akan mempengaruhi dan menentukan hasil reaksi. Selain nukleofil, reaktivitas alkil halida juga sangat mempengaruhi terjadinya reaksi bersaing ini. Semakin banyak gugus R yang mengikat atom karbon (karbokation) maka mekanisme reaksi akan semakin cepat.

    Semoga membantu :)

    BalasHapus
  3. Baik saya Regina Theresya dengan NIM A1C117060 akan membantu menjawab permasalahan nomor dua.
    Jadi yang menjadi syarat untuk dapat terjadi reaksi substitusi SN1 adalah nukleofil dari subtratnya harus bersifat lemah sedangkan syarat terjadinya reaksi eliminasi E1 adalah dimana pelarut yang digunakan merupakan pelarut polar

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRINSIP-PRINSIP DALAM SINTESIS SENYAWA ORGANIK PART 1

ANALISIS PRINSIP RETROSINTESIS

POLISIKLIK DAN REAKSI PERISIKLIK