SENYAWA POLIENA DAN ZAT WARNA


             
             Poliena merupakan senyawa organik tak jenuh dan terdapat tiga ikatan karbon tunggal dan ganda. Poliena sebenarnya merupakan bagian dari senyawa hidrokarbon juga,. Di senhyawa poliena terdapat alkadiena dan alkatriena.

            Alkadiena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap dua. Rumus umumnya CnH2n-2 merupakan isomer gugus fungsi dengan senyawa-senyawaa alkuna,sikloalkena.

            Alkatriena adalah senyawa hidrokarbon  alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga, dengan rumus umum CnH2n-4. Dengan pemberian nama senyawa menggantikan akhiran ana dengan diena atau triena dengan cara rantai karbon diberikan nomor dari yang terdekat ke yang terkecil.
           
Senyawa peoliena juga bermanfaat dalam kehidupan sehari hari, diantaranya sering digunakan sebagai anti bitik tubuh, seperti amfoterisin B, nistatin, kandisidin , pimariin, metil partrikin, dan trikomisin.

Berbicara mengenai poliena, maka sangat erat kaitannya dengan karotenoid, dimana ini merupakan pigmen warna senyawa organik yang terdapat pada kromoplas dan kloroplas. Jika dibagikan dalam kelompok besar, maka terdapat dua kelompok besar karotenoid yaitu sebagai berikut
1.      Xantofil merupakan karotenoid yang hanya membawa atom oksigen.
Fungsi dari xantofil salah satunya sebagai pembantu dalam terjadinya fotosintesis, contohnya seperti fukoxantin dan peridinin. Xantofil juga pemberi pigmen kuning dari jenis pohon. Xantofil juga dikenal dengan pemberi pigmen warna kuning pada dedaunan yang berjenis karoten dengan fungsi menerima matahari.


2.      Karotena merupakan karotenoid yang benar benar hanya hidrokarbon tanpa atom oksigen. Karotena atau juga disebut beta karoten merupakan pewarna yang terdapat pada buah dan sayur dengan warna oranye dan kuning, dimana nantinya didalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang dapat menjaga kesehatan mata.


Karotenoid dikatakan sebagai pigmen karena menyerap cahaya biru kemudian memantulkan cahaya-cahaya bergelombang panjang  ( merah hingga kuning kehijauan). Pada pewarna alami merah, jingga hingga kuning merupakan bagian dari karotenoid seperti likopena, lutein, karotena, dan zeaxantin. Kemudian dari zat inilah yang menyebabkan warna warna pada buah dan sayur.

            Peran terpenting karotenoid dalam bidang fisiologi merupakan zat antioksidan juga penghantar elektron pada fotosintesi, kemudia karotenoid juga dapat diubah menjadi vitamin esensial. Pada manusia karotenoid yang berperan aktif dalam menjaga kesehatan mata adalah ( beta karoten, gamma karoten, alfa karoten, dan beta kriptoxantin) yang dapat bertindak sebagai antioksidan.

Permasalahan :
1.      Senyawa poliena salah satu manfaatnya bisa menjadi antibiotik bagi tubuh manusia, kenapa hal itu bisa terjadi ?
2.      Xantofil mempunya manfaat salah satunya dalam membantu proses fotosintesis, jelaskan kenapa hal tersebut bisa terjadi ?
3.      Kenapa karotenoid berperan penting dalam kesehatan mata pada mahluk hidup ?

Komentar

  1. Saya M.Raidil
    Nim A1C117006
    Akan coba menjawab permasalahan nomor 3, menurut saya karena karotenoid ini mengandung suatu zat yang sangat berguna dalam penangkapan cahaya biru dan sinar ultraviolet yang dapat menggangu, sehingga dengan adanya zat tersebut mengakibatkan terlindunginya makula pada retina mata. Dan akan menjaga kesehatan mata. Zat yang dimaksud disini adalah lutein dan zeaxantin.
    Terimakasih semoga membantu.

    BalasHapus
  2. No.2. xantofil adalah salah satu pigmen warna dalam klorofil. Dimana dalam spektrum warna dalam koroplas ia berwarna kuning. Seperti yang kita ketahui kloroplas adalah salah satu tempat terjadinya fotosintesis.

    BalasHapus
  3. 1. ada beberapa toksisitas yang terkait dengan penggunaan obat-obatan poliena ini. Amfoterisin B digunakan terutama dalam pengobatan penyakit jamur serius, seperti meningitis kriptokokus, histoplasmosis , dan blastomikosis . Selama pemberian, seseorang dapat mengalami demam , kedinginan, hipotensi, mual , dan sesak napas. Sebagian besar pasien yang menerima amfoterisin B mengalami beberapa tingkat toksisitas terhadap ginjal , tetapi fungsi ginjal biasanya membaik setelah selesai terapi.
    Semoga membantu:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRINSIP-PRINSIP DALAM SINTESIS SENYAWA ORGANIK PART 1

ANALISIS PRINSIP RETROSINTESIS

POLISIKLIK DAN REAKSI PERISIKLIK