mekanisme reaksi substitutsi nukleofilik SN2
Ada beberapa hal dasar yang harus dipahami
sebelum memahamai mekanisme reaksi substitusi nukleofilik SN2. Disini kita akan
mulai mengupas satu persatu bagian bagian penting dari pokok pembahasan ini.
1. Mekanisme
Berbicara mengenai mekanisme secara umum
mekanisme dapat diartikan sebagai sarana atau langkah-langkah dalam menjalankan
sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kimia mekanisme lebih ditekankan
pada prinsip kerja dimana akan menghasilkan sesuatu yang dianggap sebagai
tujuan untuk menghasilkan hasil yang maksimal dengan sedikit kesalahan.
2. Reaksi Substitusi
Reaksi substitusi adalah suatu atom akan
digantikan dengan atom yang lain dalam senyawa kimia. Contohnya
Dalam kimia organi reaksi substitusi
dikelompokkan sebagai elektrofilik atau nukleofilik bergantung pada reagen yang
digunakan, apakah suatu zat antara yang reaktif terlibat dalam reaksi tersebut
adalah suatu karbokation, apakah substratnya merupakan suatu alifatik atau
aromatik.
3. Reaksi substitusi nukleofilik SN2
Reaksi mekanisme nukleofilik pada dasarnya
terdapat dua mekanisme reaksi yang biasa dilambangkan dengan SN2 DAN SN1. Pada
pokok pembahasan kali ini kita membahas mengenai mekanisme reaksi substitusi
SN2.
a.
Mekanisme reaksi SN2
Mekanisme
reaksi SN2 biasanya diambarkan dengan :
Dari gambar diatas mekanisme terjadi
dikarenakan nukleofil menyerang dari belakang ikatan C-X, pada keadaan transisi
gugus dan nukleofil pergi berasosiasi dengan karbon dimana substitusi akan terjadi. Pada saat gugus pergi terlepas
dengan membawa pasangan elektron, nukleofil memberikan pasangan elektronnya
untuk dijadikan pasangan elektron dengan karbon. Dalam arti lain bisa dikatakan
bahwa reaksi adalah bimolekuler, yaitu nukleofil dan substrat terlibat dalam
langkah penentu kecepatan reaksi dalam mekanisme reaksi.
Penyerangan nukleofil dari bvelakang ikatan
C-X, pada keadaan transisi, gugus dan nukleofil pergi berasosiasi dengan carbon
dimana substitusi akan terjadi. Pada saat gugus pergi terlepas dengan membawa
pasangan elektron, nukleofil memberika pasangan elektronnya untuk dijadingan
pasangan elektron dengan karbon.
Ciri-ciri reaksi SN2
- Dikarenakan nukleofil dan substrat terlibat dalam langkah penentu kecepatan reaksi maka kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi kedua bagian tersebut.
- Mekanisme reaksi SN2 hanya terjadi pada alkil halide primer dan sekunder, nukleofil yang menyerang adalah jenis nukleofil kuat seperti, -OH, -CN, CH3O, serangan dilakukan dari belakang, untuk lebih jelas perhatikan mekanisme berikut :
Mekanisme SN2
brometana dengan ion hidroksida
Laju Reaksi SN2
Laju
reaksi kimia ialah ukuran berapa cepat reaksi itu berlangsung , berapa cepat
pereaksi itu habis dan produk terbentuk. Laju reaksi bergantung pada banyak
variable beberapa diantaranya konsentrasi pereaksi dan struktur pereaksi.
Dalam persamaan ini [RX] dan [NU] menyatakan
konsentrasi dalam mol/liter masing-masing dari alkil halide dan nukleofil. Tetapan
proporsionalitas k disebut tetapan laju, harga k konstan untuk reaksi yang sama
pada kondisi eksperimen yang identik (pelarut, tempratur, dan sebagainya).
Permasalahan :
- Bagaimana dan apa yan terjadi jika ditambahkan konsentrasi pereaksi yang mengalami reaksi SN2?
- kenapa mekanisme SN2 hanya terjadi pada alkil halida primer dan alkil halida sekunder?
- kenapa nukleofil dan substrat dikatakan terlibat dalam langkah penentu kecepatan reaksi?
Saya Seno Sakti Sugaragiri
BalasHapusNIM : A1C117002
Saya akan mencoba membantu menjawab soal no.1
Apabila konsentrasi pereaksi pada reaksi SN2 ditambahkan akan berpengaruh terhadap banyaknya tumbukan yang terjadi antar molekul yang mana hal ini akan mempercepat terjadinya laju reaksi oleh karena itu konsentrasi pereaksi berbanding lurus dengan laju reaksi itu sendiri. Apabila semua variabel selain konsentrasi dibuat tetap lalu hanya konsentrasi pereaksi dilipat gandankan maka laju reaksinya pun akan berlipat ganda
Saya Vinni Sridayanti
BalasHapusNim A1C117030
Disini saya akan membantu menjawab permasalahan yang no.2
Jika substrat R-L bereaksi melalui mekanisme SN2, reaksi terjadi lebih cepat apabila R merupakan gugus metil atau primer, dan lambat jika R adalah gugus tersier. Gugus R sekunder mempunyai kecepatan pertengahan. Alasan untuk urutan ini adalah adanya efek rintangan sterik. Rintangan sterik gugus R meningkat dari metil < primer < sekunder < tersier. Jadi kecenderungan reaksi SN2 terjadi pada alkil halida adalah: metil > primer > sekunder >> tersier. Jadi pada alkil Halida tersier reaksi SN2 tidak dapat digunakan
Saya Yuli Pertiwi
BalasHapusNIM : A1C117020
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3.
Karena kedua pereaksi tersebut, yaitu nukleofil dan substrat terlibat dalam reaksi. Dimana, kecepatan reaksi ini dipengaruhi oleh beberapa variabel yang salah satunya adalah konsentrasi pereaksi. Konsentrasi pereaksi ini berbanding lurus dengan kecepatan mekanisme reaksi. Sehingga semakin besar konsentrasi pereaksinya semakin bertambah pula kecepatan mekanisme reaksinya. Dan sebaliknya semakin kecil konsentrasi pereaksinya, semakin berkurang pula kecepatan mekanisme reaksinya.
Terimakasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus